Rabu, 17 Maret 2010

ARSIR
Pertama, saya beri arsiran dengan lembut (tangan nggak terlalu menekan pensil) hingga semua area terarsir dengan rata. Untuk mendapatkan value yang lebih gelap, saya beri arsiran lagi di atasnya. Semacam menumpuk lapisan begitu. Semakin banyak lapisan yang ditumpuk, arsiran yang dihasilkan akan semakin gelap.

Pada gambar di atas, arsiran dengan satu lapis ditunjukkan dengan angka 1, dua lapis ditunjukkan oleh angka 2, dan seterusnya.Prinsipnya sama seperti gambar di bawahini.

Arsiran pertama dengan arah vertikal. Arsiran kedua horizontal. Jika arsiran pertama dan kedua digabung, akan menghasilkan arsiran yang lebih rapat. Apalagi jika digabung lagi dengan arsiran ketiga (diagonal).

Kemudian, dalam mengarsir sebisa mungkin harus menghindari timbulnya garis / goresan pensil. Arsirlah dengan serapat mungkin sehingga garis goresan pensil itu tidak terlihat. Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Arsiran di gambar pertama adalah arsiran yang seharusnya anda dapatkan. Hindari arsiran dengan garis yang terlihat seperti gambar kedua.

Ada beberapa cara memperoleh arsiran yang halus, Caranya cukup mudah, yaitu dengan selalu meraut pensil anda. Karena, kertas itu permukaannya tidak rata. Jika dilihat di mikroskop, kertas memiliki permukaan yang bergerigi. Jika pensil anda tumpul, goresan pensil anda tidak akan mencapai permukaan pensil yang dalam, hanya mengenai permukaan luarnya saja. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



Atau gambar ini :

Jadi titik-titik atau bercak putih yang muncul ketika anda mengarsir dengan pensil tumpul itu sebenarnya adalah permukaan kertas yang “tidak tersentuh” oleh ujung pensil anda.
Jika malas meraut pensil, anda masih bisa mengarsir dengan pensil yang ujungnya tumpul. Setelah semua area terarsir, arsir lagi dengan pensil mekanik untuk mengarsir titik-titik putih yang belum terarsir.
Tips berikutnya, yaitu arah arsiran. Arsirlah dengan arah sesuai bentuk objek. Dengan begitu arsiran yang diperoleh akan lebih realistik. Sebagai contoh lihat gambar di bawah ini.

Gambar di sebelah kanan lebih terlihat realistik bukan?
Tips ini dapat diterapkan ketika mengarsir wajah atau tubuh. Misalnya pada bagian mata seperti pada gambar di bawah ini.

Terakhir, semua trik di atas tidak akan berhasil jika anda salah menggunakan kertas. Kertas itu bermacam-macam jenisnya. Tiap jenis memiliki permukaan yang berbeda-beda. Ada yang kasar, ada yang halus. Ada yang cocok untuk pensil, ada yang lebih cocok untuk cat air. Oleh karena itu, pengetahuan dan pengalaman menggunakan berbagai macam kertas sangat penting. Pilihlah jenis kertas yang tepat dan anda akan menghasilkan lukisan yang hebat!
Selain itu ada beberapa tips tentang bagaimana menggunakan pensil untuk menggambar. Dan tentunya tips – tips berikut ini merupakan hal yang penting sebelum anda menggoreskan si pensil di atas kertas, karena tebal-tipis dan gelap-terang arsiran akan bergantung pada cara anda memegang pensil.
Dalam menggambar menggunakan pensil, saya biasa memegang pensil dalam tiga posisi sebagai berikut.
1. Posisi underhand
Adalah suatu teknik memegang pensil dengan posisi tangan berada di bawah pensil dan telapak tangan menghadap anda. Pada posisi ini pensil digoreskan dengan menggerakkan pergelangan tangan. Gelap-terang atau tebal-tipis arsiran bisa diatur dengan menyesuaikan tekanan pensil ke atas kertas. Untuk membuat arsiran tebal anda tinggal menekan pensil lebih kuat. Selama menggambar, mungkin posisi inilah yang paling sering saya gunakan.



2. Posisi Overhand
Posisi kedua disebut “overhand”. Sesuai namanya, pada posisi ini pensil berada di atas tangan. Posisi tangan menelungkup dengan telapak tangan menghadap ke permukaan kertas. Goreskan sisi pensil dengan menggerakkan lengan, bukan pergelangan tangan. Untuk mengarsir dengan lebih leluasa, angkat seluruh lengan anda dari atas kertas sehingga yang menyentuh kertas hanyalah ujung pensil anda. Saya biasa menggunakan posisi ini untuk mengarsir daerah yang luas dan tidak terlalu gelap.

3. Posisi Writing
Posisi ketiga disebut “writing hand”. Disebut begitu karena posisi ini mirip posisi tangan ketika kita menulis. Goreskan ujung pensil. Sedikit tips, berikan jarak yang cukup antara ujung pensil dengan jari-jari anda yang memegang pensil. Hal ini berguna untuk membuat tangan anda lebih bebas dan anda memiliki pandangan yang cukup luas terhadap bidang gambar. Posisi ini cocok digunakan ketika membuat goresan yang mendetil.